Kamis, 07 April 2011

Angkat Derajat Petani Dengan Jagung

Komoditas jagung sangat prospek untuk diusahakan guna dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.Ketersediaan lahan dan sumber daya manusia yang cukup memadai serta didukung oleh infrastruktur dan lancarnya jalur transportasi merupakan faktor pendukung utama keberhasilan penegembangan komoditas jagung.
Untuk itu, musim kemarau I 2008 ini para petani di Kecamatan Utan kabupaten Sumbawa mulai melirik komoditas jagung.Setelah Labangka, kecamatan empang, kini kecamatan utan mulai merasakan hasil dari panen raya jagung.
Kecamatan Utan dengan topografi lahan dari data sampai berbukit dan bergunung sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan pertanian (sawah) dan untuk pemukiman..Sedangkan pada lahan bergelombang sampai berbukit, lahan dimanfaatkan sebagai lahan tegalan atau perkebunan.
Dari luas lahan 4.182,58 di kecamatan utan, potensi pengembangan komoditas jagung di kecamatan Utan cukup menjanjikan.Untuk lahan sawah 2.439,09.Sementara untuk tegal/kebun 1.092,58 dan perkebunan 650,91
Umumnya pola tanam yang dilakukan oleh petani adalah padi-palawija-bero.dan sebagian kecil menerapkan pola padi-padi-palawija.Palawija yang diusakan oleh petani pada tahun-tahun sebelumnya adalah kedelai dan kacang hijau.Kini mulai beralih ke tanaman jagung.
Menurut data dari Dinas Pertanian, Peningkatan luas tanaman komoditas jagung pada MK I (April-Juni) 2008 melebihi 100 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Luas tanaman jagung pada MK I 2008 adalah 625 Ha.Dan rencana tanam untuk MH 2008/2009 berdasarkan MDKK yang telah disusun seluas 1.035 Ha.Luas tanam ini dapat terus meningkat mengingat potensi lahan yang masih tersedia terutama lahan kering dan sawah di MK II(Juli-September)
Camat Utan Tarunawan S.Sos pada saat panen raya & Temu Usaha Jagung di Desa Jorok Kecamatan Utan mengatakan petani jagung ada yang berhasil mendapatkan panen sampai 10 ton per hektar.Untuk rata-ratanya sekitar 6 ton per Ha.”Kalau dikalikan denganharga 2.500 per Kg Petani bisa mendapatkan 15 juta per hektar.Dikurangi Ongkos produksi sekitar 5 juta masih ada selisih 10Juta.”
Hanya saja petani mengeluhkan kendala utama dalam pengembangan komoditas jagung dikecamatan utan terutama dilahan sawah adalah ketersediaan air yang belum memadai untuk menghasilkan produksi yang optimal.Air irigasi hanya ukup untuk memnuhi kebutuhan sebagian kecil lahan.Sedangkan sebagian besar petani memanfaatkan air sungai tanah untuk menyelamatkan tanamannya.
Air sungai dimanfaatkan dengan menggunakan mesin pompa air sedangkan pemanfaatan air tanah dilakukan dengan cara pembuatan sumur-sumur pada areal pertanaman.Walaupun demikian, karena keterbatasan jumlah mesin pompa air sehingga tidak semua areal petanaman jagung dapat terpenuhi.
Kendala lain yang dihadapi petani adalah ketersediaan modal untuk membeli sarana dan prasarana produksi seperti benih dengan potensi produktivitas tinggi, pupuk, dan pestisida.”Selain itu masalah para tengkulak juga cukup mengganggu de4ngan mempermainkan harga”Ungkap salah seorang petani.Untuk itu, masyarakat petani mengharapkan kepada pemerintah agar memikirkan dan mencari jalan keluar atas kendala yang dihadapi petani ini.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar